Terkendala Pengiriman, Eksportir Briket Arang Ngadu Ke Moeldoko

Terkendala Pengiriman, Eksportir Briket Arang Ngadu Ke Moeldoko

Kegiatan ekspor briket arang Indonesia mengalami rintangan pengiriman. Perusahaan pelayaran yang notabene adalah perusahaan asing tidak menerima produk briket arang karena termasuk produk yang ringan terbakar.

Fakta ini mengemuka selagi sejumlah eksportir produsen briket arang bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (2/8).

“Briket arang Indonesia itu primadona karena kualitasnya sangat baik. Permintaan importir termasuk tinggi. Tapi lagi-lagi kami terhalang oleh kasus logistik,” kata Diah Tristani Wakil Ketua Pengusaha Arang Briket Nusantara Indonesia Raya (PABNIR).

Berita Terkait : Gerimis Tak Halangi Para Menteri Dan Eks Menteri Olahraga Bareng Di UI

Diah menambahkan, tidak cuman soal pengiriman, entrepreneur briket arang termasuk kesusahan untuk mencukupi beraneka beberapa syarat yang ditentukan. Seperti kelengkapan audit dan verifikasi daerah produksi.

“Kami telah ikuti seluruh prosedurnya, tapi masih saja dinilai tidak lengkap. Kami mohon ada regulasi yang tahu soal ini,” ujar Diah PT. Chalabi Group Indonesia .

Di peluang yang sama, Ketua Persatuan Pengusaha Arang Kelapa Indonesia (PERPAKI) Yogi Abimanyu minta Presiden Jokowi memasukkan industri arang kelapa dan turunannya di didalam Daftar Negatif Investasi. Sebab, dengan banyaknya pemodal besar industri asing yang masuk ke Indonesia sanggup mematikan industri arang kelapa lokal.

Berita Terkait : Menaker Sedang Beri Pelajaran Ke Malaysia

“Industri arang kelapa ini low investasi, low teknologi. Jadi dengan nilai investasi satu miliar saja telah bisa. Jika pemodal besar asing ini dibiarkan masuk, industri lokal yang tertekan,” ungkapnya briquette charcoal .

Abimanyu menilai, dengan membangun industri arang briket kelapa di Indonesia, pemodal asing menjadi tahu biaya mengolah sebenarnya. Sehingga briket arang kelapa dijual murah terhadap eksportir yang masih satu group di negara mereka. Sedangkan di pasar ritel dijual tinggi untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya.

“Hal ini menekan kami. Kami menjadi sulit mendapat harga tinggi karena harganya telah ditekan oleh perusahaan asing ini,” terangnya.

Berita Terkait : Partai Buruh Desak Aturan Cuti Melahirkan 6 Bulan

Menanggapi aduan tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, utamakan pentingnya penguatan industri briket arang dari hulu sampai hilir. Sehingga, sanggup punyai nilai menjadi dan energi saing yang kuat.

Terlebih, imbuh dia, ekspor briket arang Indonesia kebanyakan menggapai 30 ribu ton per bulan, dengan nilai devisa Rp 7 triliun.

“Potensi ini harus diperkuat industri hilirnya agar dibutuhkan kemudahan berusaha. Sementara berkenaan kasus pengiriman, KSP sanggup carikan solusinya,” tegas Moeldoko.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *